Bonus Spesial dari Panglima TNI Untuk Karateka Rifki Ardiansyah
Bonus Spesial dari Panglima TNI Untuk Karateka Rifki Ardiansyah. Rifky Ardiansyah Arrosyiid, peraih medali emas Asian Games 208 dari
cabor karate, tak perlu menanti 1,5 tahun. Cukup satu bulan saja. Bulan
depan arek Suroboyo itu tak lagi berpangkat sersan dua (serda).
Pangkatnya naik menjadi sersan satu (sertu). ”Kami berikan kenaikan pangkat percepatan,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Bagi prajurit bintara, normalnya, kenaikan pangkat empat tahun sekali. Kalau mengikuti aturan tersebut, Rifky yang kini tercatat sebagai bintara di Jasdam V/Brawijaya baru akan naik pangkat 1,5 tahun lagi. Sebab, pangkat serda yang saat ini melekat padanya baru disandangnya 2,5 tahun.
Namun, raihan medali emas di Asian Games 2018 mengubah perjalanannya. Medali emas yang dia rengkuh dari cabang olahraga karate kelas kumite putra 60 kg tidak sekadar menjadi kebanggaannya. Capaian itu juga menjadi kebanggaan TNI, tempat Rifki mengabdi.
Sebagai wujud kebanggaan tersebut, TNI memberikan apresiasi kepada karateka 20 tahun itu. Salah satu bentuknya adalah penyambutan luar biasa ketika Rifky kembali ke barak 30 Agustus lalu.
Kala itu dia disambut arak-arakan prajurit Kodam V/Brawijaya. Dipeluk hangat oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman.
Juga, apresiasi yang paling spesial adalah kenaikan pangkat. ”Atas prestasinya, memang pantas menerima hadiah kenaikan pangkat secara khusus,” ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono.
Di luar kenaikan pangkat, Rifki diguyur hadiah-hadiah lain. Atas keberhasilan di Asian Games, dia juga diberi hadiah uang Rp 70 juta, satu unit sepeda motor, dan rumah. Hadiah-hadiah itu datang dari markas Kodam V/Brawijaya.
Hadiah-hadiah tersebut melengkapi bonus Rp 1,5 miliar dari pemerintah. ”Semoga prestasi itu bisa menjadi motivasi untuk seluruh prajurit,” ucap Hadi.
TNI pun memberikan dispensasi kepada Rifki untuk kembali menjalani pemusatan latihan. Meski mempunyai wadah sendiri untuk membina prajurit yang juga berstatus atlet, TNI ”menyerahkan” Rifki ke pemusatan latihan nasional. Di bawah kendali Kementerian Pemuda dan Olahraga.
”Kami hanya berpesan agar selalu bersemangat berlatih dan berprestasi di masa yang akan datang,” tegas Mulyono.
Rifki pun merasa sangat terhormat dengan apresiasi yang diberikan kepadanya. Dia tak pernah membayangkan itu semua sebelumnya. Rifki hanya bisa mengucapkan terima kasih atas semua apresiasi tersebut.
”Bisa menjadi salah satu dari peraih medali emas untuk Indonesia dalam karate, rasanya sangat bangga. Tidak ada kata lain,” ujarnya.
Dia pun berjanji semakin giat berlatih. Pria kelahiran 24 Desember 1997 tersebut ingin terus mengukir prestasi. Tidak berhenti di Asian Games saja. Sebab, Rifki ingin terus memberikan kebanggaan kepada TNI, juga Indonesia.
Karena itu pula, Rifki belum terlalu memikirkan akan melakukan apa dengan bonus yang membuat rekeningnya gendut tersebut. ”Yang baru terpikir itu untuk naik haji bersama orang tua,” ujar dia.
Pangkatnya naik menjadi sersan satu (sertu). ”Kami berikan kenaikan pangkat percepatan,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Bagi prajurit bintara, normalnya, kenaikan pangkat empat tahun sekali. Kalau mengikuti aturan tersebut, Rifky yang kini tercatat sebagai bintara di Jasdam V/Brawijaya baru akan naik pangkat 1,5 tahun lagi. Sebab, pangkat serda yang saat ini melekat padanya baru disandangnya 2,5 tahun.
Namun, raihan medali emas di Asian Games 2018 mengubah perjalanannya. Medali emas yang dia rengkuh dari cabang olahraga karate kelas kumite putra 60 kg tidak sekadar menjadi kebanggaannya. Capaian itu juga menjadi kebanggaan TNI, tempat Rifki mengabdi.
Sebagai wujud kebanggaan tersebut, TNI memberikan apresiasi kepada karateka 20 tahun itu. Salah satu bentuknya adalah penyambutan luar biasa ketika Rifky kembali ke barak 30 Agustus lalu.
Kala itu dia disambut arak-arakan prajurit Kodam V/Brawijaya. Dipeluk hangat oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman.
Juga, apresiasi yang paling spesial adalah kenaikan pangkat. ”Atas prestasinya, memang pantas menerima hadiah kenaikan pangkat secara khusus,” ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono.
Di luar kenaikan pangkat, Rifki diguyur hadiah-hadiah lain. Atas keberhasilan di Asian Games, dia juga diberi hadiah uang Rp 70 juta, satu unit sepeda motor, dan rumah. Hadiah-hadiah itu datang dari markas Kodam V/Brawijaya.
Hadiah-hadiah tersebut melengkapi bonus Rp 1,5 miliar dari pemerintah. ”Semoga prestasi itu bisa menjadi motivasi untuk seluruh prajurit,” ucap Hadi.
TNI pun memberikan dispensasi kepada Rifki untuk kembali menjalani pemusatan latihan. Meski mempunyai wadah sendiri untuk membina prajurit yang juga berstatus atlet, TNI ”menyerahkan” Rifki ke pemusatan latihan nasional. Di bawah kendali Kementerian Pemuda dan Olahraga.
”Kami hanya berpesan agar selalu bersemangat berlatih dan berprestasi di masa yang akan datang,” tegas Mulyono.
Rifki pun merasa sangat terhormat dengan apresiasi yang diberikan kepadanya. Dia tak pernah membayangkan itu semua sebelumnya. Rifki hanya bisa mengucapkan terima kasih atas semua apresiasi tersebut.
”Bisa menjadi salah satu dari peraih medali emas untuk Indonesia dalam karate, rasanya sangat bangga. Tidak ada kata lain,” ujarnya.
Dia pun berjanji semakin giat berlatih. Pria kelahiran 24 Desember 1997 tersebut ingin terus mengukir prestasi. Tidak berhenti di Asian Games saja. Sebab, Rifki ingin terus memberikan kebanggaan kepada TNI, juga Indonesia.
Karena itu pula, Rifki belum terlalu memikirkan akan melakukan apa dengan bonus yang membuat rekeningnya gendut tersebut. ”Yang baru terpikir itu untuk naik haji bersama orang tua,” ujar dia.
Comments
Post a Comment